Kamis, 09 Agustus 2007

Manisan Asam Kelubi Masih Diminati

Tanggal : 09 Augustus 2007
Sumber : http://rokanhilir.go.id/berita.php?go=beritalengkap&id=2131

BAGANSIAPI-API (RP) ---- Bagi masyarakat yang berasal dari sejumlah daerah di Kabupaten Rohil, cemilan tradisional seperti manisan asam kelubi sudah tidak asing lagi. Dimana, setiap lebaran Idul Fitri, manisan asam kelubi mudah ditemukan di setiap rumah-rumah masyarakat.

Malahan, setiap kegiatan lainnya terlebih pada pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) baik tingkat kecamatan hingga provinsi Riau, Kecamatan Bangko, Kabupaten Rohil selalu menampilkan manisan asam kelubi. Hanya saja, tidak banyak yang mengetahui sampai sejauhmana asam kelubi diproses menjadi manisan yang siap saji.

Asam kelubi merupakan tanaman liar yang tumbuh di dalam hutan. Asam kelubi tersebut, oleh masyarakat disebut dengan istilah buah salak hutan. Karena, mulai dari bentuk kulitnya, asam kelubi mirip sekali dengan buah salak. Hanya saja bedanya, salak memiliki bentuk buah yang cukup besar. Karena sifat keasamannya yang cukup khas, asam kelubi selalu dipergunakan untuk ramuan sambal terasi atau dikenal dengan sebutan sambal belacan.

Asam kelubi yang dipergunakan untuk dijadikan manisan, tampaknya tidak asal-asalan saja. Buah asam kelubi yang ideal untuk dijadikan manisan tersebut, tidak dalam kondisi yang terlalu tua atau sebaliknya. Bila sudah menemukan asam kelubi yang ideal untuk dijadikan manisan, maka prosesi pembuatannya segera dapat dilaksanakan. Langkah pertama yang dilakukan, yakni asam kelubi tersebut harus dipisahkan dari kulitnya. ?Usai mengupas kulitnya, dilanjutkan dengan pembuangan kulit ari yang menempel di dinding asam kelubi. Seiring dengan hal itu, dinding asam kelubi ditusuk-tusuk yang maksudkan untuk mengurangi kadar air asam yang ada di dalamnya. Prosesi penusukan tersebut dilakukan sesuai dengan keinginan. Dalam artian, harus ditusuk beberapa kali. ''Sebenarnya, kulit arinya boleh dibuang juga boleh tidak. Semuanya tergantung dari keinginan,'' kata Wati (35) salah seorang warga Bagansiapi-api.

Usai ditusuk-tusuk, asam kelubi tersebut direndam dengan air bersih selama tiga hari berturut-turut. Perendaman selama tidak hari tersebut dimaksudkan agar buah asam kelubi tersebut bisa lengkang atau lepas dari bijinya apabila sudah disantap. Ketika dilakukan perendaman, jangan lupa berikan garam dapur yang komposisinya disesuaikan dengan banyak atau sedikitnya manisan asam kelubi yang akan diolah.

Setelah direndam selama tiga hari, asam kelubi direbuskan sampai matang dan ditiriskan. Seiring dengan prosesi penirisan, dilanjutkan dengan pembuatan rebusan air gula pasir. Bila rebusan air gula pasir sudah benar-benar rata dengan artinya tidak lagi menemukan ada gula pasir yang tidak larut, maka secara perlahan, buah asam kelubi yang sudah ditiriskan kembali dimasukan ke dalam air gula untuk direbus yang kedua kalinya. Setelah direbus dengan air gula, maka asam kelubi sudah berganti nama menjadi manisan asam kelubi.

''Manisan asam kelubi itu merupakan cemilan tradisional yang sampai sekarang ini masih ditemukan di kota Bagansipi-api terutama pada saat lebaran. Mengingat kondisinya yang bersifat tradisional itulah, maka dalam Riau Expo, kita menampilkan manisan asam kelubi ini,'' kata Camat Bangko, Roy Azlan.

Selain permintaan dari dalam cukup tinggi terutama menjelang lebaran, masyarakat yang berada di negara tetangga Malaysia seperti di Port Klang dan sekitarnya, boleh dikatakan telah keranjingan untuk dapat menikmati manisan asam kelubi. Apalagi, sebagian besar masyarakat di Port Klang, Malaysia tersebut memiliki sanak saudara yang ada di Kabupaten Rohil terutama di kota Bagansiapi-api dan sekitarnya.

''Biasanya dua atau satu minggu jelang lebaran Idul Fitri, prosesi pembuatan manisan asam kelubi segera dimulai. Setelah dibuat, manisan asam kelubi ini dibagi-bagi kepada semua sanak keluarga kita. Malahan, sampai ke Port Klang, Malaysia sana. Mengirim manisan asam kelubi ke Port Klang itu sudah boleh dikatakan mentradisi sekali,'' kata Rohaya (55) warga Bagansiapi-api.(Syahri Ramlan)

1 komentar:

nursya mengatakan...

akhr nya ktmu jg artkel mbhs mslh asm kelubi,,,,hmm,,kbtlan neh blog wrga rohil,,,cuman mw ngsi saran,,,gmn kl mnsan asm klbi djdkn ole2 dr rohil n prodksi nya kontiniu n bs dnkmti kpn ja,,,,truz pmbudidya'an asm klbi yg hmpr punah,,,,,