Senin, 13 Agustus 2007

Rumput Laut Jadi komoditas Unggulan

Tanggal : 13 Agustus 2007
Sumber : http://ikm.depperin.go.id/PublikasiPromosi/KumpulanArtikel/tabid/67/articleType/ArticleView/articleId/14/Rumput-Laut-Jadi-komoditas-Unggulan.aspx


Rumput laut bisa dijadikan sebagai komoditi unggulan bagi Indonesia. Pasarnya masih sangat potensial. Menurut data dari Ditjen Perikanan, saat ini hasil budidaya rumput laut Indonesia berada di posisi tiga dunia setelah Philipina dan China. Sedang untuk hasil produksi agar-agar, Indonesia menempati posisi kedua setelah Chilie. Data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Selatan, rumput laut saat ini termasuk satu dari 10 komoditas ekspor yang menjadi primadona. Pada 2005, sebanyak 23.648 ton rumput laut diekspor ke berbagai negara dengan nilai ekspor mencapai US$ 4,5 juta. Selain diekspor, sebagian produksi rumput laut digunakan untuk memenuhi permintaan industri dalam negeri. Sejumlah negara seperti China, Singapura, dan beberapa negara di Eropa, menjadi tujuan ekspor rumput laut asal Sulsel. Tingginya permintaan ekspor ini jauh melebihi produksi rumput laut Sulsel. Pada 2005 produksi rumput laut Sulsel baru mencapai 50.000 ton.

Rumput laut dikenal pertama kali oleh bangsa China kira-kira tahun 2700 SM. Saat itu rumput laut dimanfaatkan sebagai sayuran dan obat-obatan. Lantas dalam perkembangan pada tahun 65 SM, bangsa Romawi menggunakannya sebagai bahan baku kosmetik. Seiring dengan kemajuan teknologi dan pengetahuan tentang rumput laut juga makin berkembang, oleh Spanyol, Perancis dan Inggris rumput laut dijadikan sebagai bahan baku pembuatan gelas. Sedangkan di Irlandia, Norwegia, dan Scotlandia rumput laut diolah menjadi pupuk tanaman.

Saat ini rumput laut telah dimanfaatkan sebagai bahan baku industri agar-agar, keragenan, alginat, dan furselaran. Produk hasil ekstraksi rumput laut banyak digunakan sebagai bahan pangan, bahan tambahan, atau bahan pembantu dalam industri makanan, farmasi, kosmetik, tekstil, kertas, cat, dan lain-lain. Selain itu rumput laut juga digunakan sebagai pupuk dan komponen pakan ternak atau ikan. Melihat begitu besar manfaat dan kegunaannya tidak salah jika rumput laut sebagai komoditas perdagangan yang prospeknya makin cerah, baik untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri maupun kebutuhan ekspor. Dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan potensi rumput laut, maka pengembangan industri pengolahan rumput laut merupakan salah satu alter natif yang perlu diwujudkan. Perkembangan industri pengolahan rumput laut di Indonesia sebagai bahan pangan dimulai pada 1930, yakni dalam pembuatan agar-agar. Baru kemudian pada 1989 dikembangkan industri keragenan dan selanjutnya pada 1993 berkembang industri alginat.

Sebagai agro based industry sebenarnya industri pengolahan rumput laut di Indonesia punya prospek bagus, karena tersedianya sumber bahan baku yang melimpah, sumberdaya manusia, dan teknologi ser ta peluang pasarnya cukup besar baik di dalam negeri maupun untuk ekspor. Untuk mewujudkan industri pengolahan rumput laut sebagai agro based industry bukan pekerjaan mudah. Syarat utamanya, adalah terjalinnya sinergi yang baik antara faktor-faktor terkait, dan yang terpenting adalah adanya dukungan pemerintah.

Tidak ada komentar: