Sabtu, 16 Juni 2007

Ekspor Ikan Jateng Capai USD23 Juta

Tanggal : 16 Juni 2007
Sumber : http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/jawa-tengah-diy/ekspor-ikan-jateng-capai-usd23-juta.html

SEMARANG (SINDO) – Nilai ekspor hasil-hasil perikanan di Jawa Tengah pada Januari- April 2007 mencapai USD23 juta. Ditargetkan hingga akhir tahun, ekspor meningkat 5% dibandingkan pencapaian tahun lalu sebesar USD70,6 juta.
”Untuk mendukung target, kami lebih memprioritaskan peningkatan mutu. Ini karena kualitas yang dipersyaratkan oleh negara-negara pengimpor ikan cukup tinggi,”kata Kasubdin Bina Usaha dan Pemasaran Dinas Perikanan dan Kelautan Jawa Tengah Sartono Tirtodihardjo, kemarin. Peningkatan mutu yang dilakukan dari mulai pra produksi hingga hasil pemasaran.

”Peningkatan melalui official control dan ini sudah kami lakukan,” tegasnya. Untuk mendukung peningkatan mutu, pihaknya melakukan pembinaan kepada perusahaan- perusahaan yang mengekspor ikan. Ini penting mengingat banyak eksportir ikan di Jateng yang belum memiliki Sertifikasi Kelayakan Pengolahan (SKP). Tercatat dari 30 perusahan eksportir ikan di Jateng saat ini hanya delapan yang sudah punya SKP. ”Inipun kelasnya masih tergolong rendah,” ujarnya.

Seperti diketahui SKP terdiri dari tiga kelas, yaitu kelas A, B, dan C. Di mana A, kelasnya paling tinggi dan C paling rendah. Tanpa SKP, eksportir akan dikenai internal suspect oleh pemerintah. Dan dengan internal suspect ini maka eksportir tidak diperbolehkan melakukan kegiatan ekspor sampai ada perbaikan dalam pengolahan. Selama ini beberapa produk unggulan ikan di Jateng yang diekspor di antaranya udang beku, tuna kaleng, ikan nila, dan rajungan.

Sedangkan negara-negara tujuan ekspor meliputi Amerika, Belanda, Singapura, Jepang, China, Jerman, Hongkong, Taiwan, dan Belgia. Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Jawa Tengah Sulakso Sumardi mengatakan, peningkatan mutu memang suatu keharusan guna mendorong kegiatan ekspor ikan.

Mengingat dari hasil penangkapakan sekarang ini dianggap sudah jenuh, utamanya di daerah pantura. Meski begitu, untuk pantai selatan sebenarnya masih bisa dikembangkan hasil perikanan yang bisa berpotensi ekspor, misalnya udang. (alkomari)

Tidak ada komentar: