Senin, 24 Maret 2008

Lumba-lumba Sang Penyembuh

Tanggal : 24 Maret 2008
Sumber : http://ikanmania.wordpress.com/


Sekoci yang memuat sejumlah penumpang dari kapal naas Senopati Nusantara akhirnya didorong ke Pulau Kangean setelah terombang-ambing selama tiga hari. Penolong mereka sekawanan lumba-lumba. Mamalia laut ini tak hanya dikenal sebagai ”dewa penyelamat” dan mahir beratraksi, tetapi juga membantu menyembuhkan penyakit.

Serangkaian penelitian di sejumlah negara menunjukkan, lumba-lumba hidung botol (Tursiops truncactus) ini memiliki beberapa kebisaan lain, di antaranya mampu membantu terapi medik untuk sejumlah penyakit, terutama gangguan fungsi saraf motorik, autisme, dan cacat mental lainnya.

Terapi stimulasi saraf pada anak cacat mental dan fisik antara lain dilakukan sekitar dua dasawarsa lalu di Australia, Amerika Serikat, Meksiko, Israel, dan Ukraina. Di Gold Coast Queensland, Australia, anak cacat mental dan fisik dapat membaik setelah 18 bulan bermain di kolam dengan tujuh lumba-lumba.

Percobaan serupa di Florida, AS, menunjukkan anak tunawicara bisa bereaksi lebih baik dan mulai belajar membaca. Terapi itu merangsang otak mereka dengan suara lumba-lumba yang berfrekuensi tinggi sehingga anak-anak cacat dapat meningkat kemampuan koordinasi dan gerakannya setelah menjalani terapi tersebut.

Tidak ada komentar: